BAB 4 - INDAHNYA BERPUISI
BAB 4 - INDAHNYA BERPUISI
1. Pengertian Puisi
Puisi yaitu teks atau karangan yang mengungkapkan
pikiran dan perasaan dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Puisi
mengungkapkan berbagai hal. Kerinduan, kegelisahan, atau pengagungan kepada
sang Khalik yang kamu ungkapkan dalam bahasa indah. Hanya saja kamu jarang
menyadarinya bahwa itu adalah puisi.
Jika hendak mengagungkan keindahan alam, kamu dapat menggunakan
pilihan kata yang khas. Kata-kata itu kamu pilih sehingga dapat mewakili dan
memancarkan keindahan alam yang kamu kagumi itu.
2. Unsur-unsur puisi
a. Majas dan Irama
Berbeda dengan teks eksposisi, berita, ataupun teks lain yang telah k
1) Majas (fgurative language) adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk
menciptakan kesan tertentu bagi penyimak atau pembacanya. Untuk
menimbulkan kesan-kesan tersebut, bahasa yang dipergunakan berupa
perbandingan, pertentangan, perulangan, dan perumpamaan.
2) Irama (musikalitas) adalah alunan bunyi yang teratur dan berulang-ulang.
Irama berfungsi untuk memberi jiwa pada kata-kata dalam sebuah puisi yang
pada akhirnya dapat membangkitkan emosi tertentu seperti sedih, kecewa,
marah, rindu, dan bahagia.
Perhatikan, misalnya, puisi ”Hujan Bulan Juni”.
a) Terdapat dua majas yang dominan dalam puisi itu.
(1) Majas personifkasi, adalah majas yang membandingkan bendabenda tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat seperti manusia. Dalam puisi itu yang dibandingkan adalah hujan. Hujan memiliki
sikap tabah, bijak, dan arif. Sifat-sifat itu biasanya dimiliki oleh
manusia.
(2) Majas paralelisme, adalah majas perulangan yang tersusun dalam
baris yang berbeda. Kata yang mengalami perulangan dalam puisi
itu adalah tak ada yang lebih. Kata-kata itu berulang pada setiap
baitnya.
b) Irama puisi itu harus diekspresikan dengan lembut sebagai perwujudan
dari rasa kagum dan simpati. Hal itu tampak pada kata-kata pujian yang
ditujukan pada ”Hujan Bulan Juni” yang bersikap tabah, bijak, dan arif.
b. Penggunaan Kata-kata Konotasi
Kata konotasi adalah kata yang bermakna tidak sebenarnya. Kata itu telah
mengalami penambahan-penambahan, baik itu berdasarkan pengalaman, kesan,
maupun imajinasi, dan perasaan penyair.
Perhatikan kembali puisi ”Hujan Bulan Juni”. Kata-kata yang bermakna
konotasi dalam puisi tersebut sebagai berikut.
Comments
Post a Comment